MUATAN
LISTRIK DAN STRUKTUR MATERI
Kata
listrik (electricity) berasal dari kata Yunani electron, yang berarti “amber”.
Amber adalah dammar pohon yang membantu orang pada zaman dahulu mengetahui
bahwa jika kita menggosok batang amber dengan kain, amber tersebut akan menarik
daun-daun kecil atau debu. Sepotong plastic yang keras, batang kaca, atau
penggaris plastic yang di gosok dengan kain juga akan menunjukkan efek amber
ini. Pada masing-masing bahkan beberapa kasus, sebuah benda jadi bermuatan
karena proses penggosokan dan dikatakan memiliki muatan listrik total.
Muatan
listrik yaitusifat suatu partikel dasar seperti electron dan proton (dua
partikel dasar yang menyusun atom-atom semua zat). Muatan listrik terdapat dua
bentuk, yaitu muatan positif dan negatif. Elektron merupakan partikel bermuatan
negatif, sedangkan proton merupakan partikel yang bermuatan positif. Tetapi
keduanya mempunyai jumlah muatan listrik yang sama.
Setiap
jenis muatan akan menolak jenis yang sama tetapi akan menarik jenis yang lainnya.
Kedua jenis muatan listrik tersebut disebut positif dan negatif oleh negarawan,
fisuf sekaligus ilmuan Amerika; Benjamin Franklin (1706-1790). Pilihan nama
yang mana ditunjukkan untuk jenis apa tentu saja ditentukan sembarang. Franklin
mengajukan argument bahwa ketika sejumlah muatan tertentu dihasilkan pada satu
benda dalam suatu proses, muatan berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan
pada benda yang lainnya. Positif dan negatif diperlukan secara aljabar,
sehingga pada setiap proses perupahan total jumlah muatan yang dihasilkan
selalu nol.
Dalam
hal ini, jika sebuah benda mempunyai lebih banyak proton dari pada electron,
maka benda dikatakan menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya jika sebuah
benda mempunyai lebih banyak electron dari pada proton, maka benda dikatakan
menjadi bermuatan negatif. Keadaan ini menunjukkan, jika sebuah benda mempunyai
jumlah proton dan electron yang sama, maka muatan-muatannya akan saling
meniadakan dan benda dikatakan tak bermuatan (netral). Maka dapat dikatakan bahwa
keadaan muatan listrik pada suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan
electron dalam benda tersebut. Muatan suatu benda adalah kelipatan dari muatan
electron atau muatan proton. Proton memiliki muatan +e dan electron memiliki
muatan –e sehingga:
Q = N.e
Keterangan:
Q = muatan suatu
benda ©
N = jumlah atom
e = muatan
electron/proton (1,6x10-19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar